Bukan Hanya Teman Nikmati Senja, Kopi Itu Karya Seni
Senin, 5 Oktober 2020
read page
Penulis : Aditya Mulyawan Editor : Sri Noviyanti

Menyesap secangkir kopi adalah salah satu ritual yang dilakukan banyak orang untuk memulai hari. Karenanya, ungkapan tadi terasa dekat dengan mereka yang doyan menikmati kopi.

Tak salah memang. Di balik rasa getirnya, secangkir kopi dipercaya dapat membangkitkan semangat dan energi untuk menjalani rutinitas sehari-hari.

Lagi pula, tak sulit menemukan kopi nikmat di Indonesia. Negara ini diakui sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia

Komoditas kopi asli Indonesia bahkan diakui kualitasnya oleh pasar internasional. Sebut saja  Aceh Gayo, Bali Kintamani, Flores Bajawa, dan masih banyak lagi komoditas kopi lokal yang mendunia.

Maka dari itu, enggak heran jika masyarakat Indonesia begitu akrab dengan kopi. Tanpa pandang status dan usia, minuman ini selalu jadi pilihan untuk menemani berbagai aktivitas. 

Entah di tengah kesibukan dalam antara gedung-gedung tinggi perkotaan, saat menyambut pagi yang damai di tengah camp peristirahatan pendaki, hingga saat rehat kala senja menepi di pematang sawah, kopi seakan tak terlepas dari sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia.

Puncak popularitas

Popularitas kopi kian memuncak saat ini, terutama di antara kawula muda. Hal itu ditandai dengan menjamurnya kedai-kedai kopi di berbagai sudut kota. Coba saja tengok di sekitar rumah atau tempat kerja, hitung ada berapa kedai kopi di sana?

Selain itu, perkembangan teknologi juga punya peran penting dalam mengangkat tren kopi di tengah masyarakat. Mulai dari media sosial sebagai “galeri” kedai hingga kehadiran layanan pesan antar online yang memudahkan banyak orang untuk menjamah minuman ini.

Kini, kedai-kedai kopi pun berlomba-lomba menghadirkan rancangan arsitektur dan interior yang memanjakan mata. Hal itu menjadi siasat untuk menarik perhatian  para generasi muda. Selama bisa menghasilkan foto yang ciamik, perkara rasa enggak lagi jadi prioritas.

Namun demikian, setiap orang punya pandangan tersendiri terhadap kopi. Ada yang memandangnya sebagai sebuah minuman penyemangat atau kawan setia dalam menjalani berbagai aktivitas. 

Ada pula yang memandangnya sebagai karya seni.

Karya seni

Biasanya mereka yang punya pandangan seperti itu karena memiliki ketertarikan sendiri soal kopi. Boleh-boleh saja. Sebab, layaknya karya seni, kopi harus melalui serangkaian perjalanan panjang sebelum akhirnya dapat dinikmati.

Dari proses penanaman saja, banyak detail yang harus diperhatikan untuk menghasilkan biji kopi berkualitas. Mulai dari jenis tanah, ketinggian, proses penggilingan, dan variabel-variabel lainnya. 

Belum lagi jika bicara soal racik-meracik. Diperlukan komposisi bahan, suhu, dan teknik pembuatan yang tepat untuk menghasilkan secangkir kopi nikmat nan berkualitas. Meleset sedikit saja, rasa yang dihasilkan bisa jauh berbeda. 

Proses panjang nan kompleks itulah yang dipandang para pecinta kopi sebagai karya seni.