Cita rasa adalah kunci. Segala yang asli akan selalu punya cita rasa tersendiri. Waktunya jadi diri sendiri dengan cita rasa asli.
MANUSIA sejatinya senang dengan segala yang serba asli. Ini mulai dari hadir apa adanya sebagai diri sendiri dalam versi terbaik hingga soal cita rasa.
Tampil mentereng tidak berarti harus memaksakan diri.
Demi diterima lingkungan, agar terlihat mentereng, atau biar tampak kekinian, adalah sederet alasan yang bisa membuat kita lupa jadi diri sendiri dan tergiur pada yang tidak asli.
Padahal menjadi diri sendiri atau menggunakan barang dan bahan asli pun bisa memenuhi kebutuhan diterima, mentereng, dan kekinian itu. Kuncinya ada di diri kita sendiri.
Karena pada akhirnya di setiap relasi kita butuh orang yang jujur, terpercaya, dan baik. Ini berlaku dua arah.
Tampil mentereng tidak berarti harus memaksakan diri. Tidak seru juga merasa keren dengan benda bermerek atau mahal tetapi tak asli.
Ada banyak cara untuk tetap mentereng sesuai kebutuhan dan kemampuan. Cita rasa asli pada akhirnya adalah kunci. Ini juga bisa menjadi cermin jati diri asli.
Kalau ada yang asli, terjangkau, bahkan berasal dan tersedia dari sekitar kita, mengapa tidak?
Cita rasa asli akan selalu berawal dari bahan asli. Wujud bisa ditiru tetapi kualitas dan keaslian bahan pembentuknya yang selalu bikin beda.
Misal, kopi. Ada banyak minuman kopi tersedia hari ini. Pertanyaan pertama penggemar kopi sejati pastilah hanya satu, "Pakai kopi apa?"
Biji kopi yang dipakai adalah penentu awal cita rasa asli. Ada pilihan robusta dan arabika. Asal biji kopi menambah bobot soal level keasaman. Indonesia adalah surga untuk pilihan ini.
Baru sesudahnya boleh dibahas proses pengolahan biji kopi hingga tiba di depan kita. Pecinta kopi sejati akan bisa membedakan biji kopi yang segera diproses begitu dipetik dan yang tidak.
Seberapa pahit kopi yang disesap juga membedakan proses olah kopi asli dari biji dan asal daerah yang sama. Penentu akhirnya adalah teknik dan level sangrai biji kopi.
Kalau bahan sudah asli dan berkualitas maka rasa dan gaya adalah soal pilihan cara racik, komposisi racikan, dan cara penyajian.
Bila cita rasa yang jadi tujuan maka urutan antara bahan, cara racik, dan penyajian tidak boleh terbalik.
Pakai contoh kopi lagi, kopi tubruk dan cold brew akan sama enaknya ketika pakai biji kopi asli pilihan lalu diracik dengan cara dan komposisi terbaik.
Kopi tubruk dan cold brew juga tetap sama menterengnya ketika disajikan di tempat dan waktu yang tepat.
Kopi tubruk dengan bahan asli nomor satu yang diracik dengan cara dan komposisi terbaik bahkan bisa lebih mentereng dibanding sajian cold brew dari bahan biasa-biasa saja.
Seperti berhadapan dan berelasi dengan orang, jangan tertipu oleh penampakan luar. Kemasan dan harga bisa dibuat.
Kuncinya ada pada urutan yang tak boleh terbalik tadi, yaitu bahan, cara racik, dan penyajian. Orang bijak bilang, apa pun yang berbahan asli dan tampak klasik akan melekat di hati.
Kuncinya ada pada bahan, cara racik, dan penyajian.
Tak hanya kopi, ada banyak hal lain di keseharian yang begini. Berbahan asli, cita rasa juara, dan asli berasal dari sekitar kita sendiri.
Kalau ada yang dekat atau berasal dari sekitar kita, harga pun masuk akal, dan cita rasanya juara, mengapa harus menengok yang lain?
Soal gaya, tinggal kembali pada spirit kita untuk menjadi diri sendiri. Jadilah asli, pilihlah yang serba asli pula.